Sabtu, 13 Januari 2018

Perkembangan Terakhir Dalam Etika Bisnis dan Profesi

Kata etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat istiadat (kebiasaan). Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.

Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia didalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social itu sendiri.

Perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000)
1)   Situasi Dahulu Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
2)   Masa Peralihan: tahun 1960-an ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.
3)   Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
4)   Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN).
5)   Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.

Kesimpulan
Etika haruslah melekat pada diri manusia jika seseorang sudah memiliki etika yang baik maka dalam kehidupannya dihormati banyak orang. Etika juga perlu didalam dunia bisnis dan di dalam profesi seseorang untuk memperlihatkan profesionalitas seorang dalam bekerja.

*Sumber

Jumat, 12 Januari 2018

Isu Etika Signifikan dalam Dunia Bisnis dan Profesi

BENTURAN KEPENTINGAN
Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi Direktur, Komisaris atau pemegang saham utama di suatu perusahaan. Benturan kepentingan ini dapat dikategorikan menjadi 8 jenis situasi sebagai berikut :
1.         Segala konsultasi atau hubungan lain yang signifikan atau berkeinginan mengambil andil di dalam aktivitas pemasok, pelanggan atau pesaing (competitor).
2.       Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
3.       Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih ada hubungan keluarga ( family ) dengan perusahaan yang dikontrol oleh personal tersebut.
4.       Segala posisi dimana karyawan dan pimpinan perusahaan mempunyai pengaruh (control) terhadap evaluasi hasil pekerjaan atau kompensasi dari personal yang masih ada hubungan keluarga.
5.       Segala penggunaan pribadi maupun berbagai informasi rahasia perusahaan demi suatu kepentingan pribadi, seperti anjuran untuk membeli atau menjual barang atau produk milik perusahaan yang didasarkan atas informasi rahasia tersebut.
6.       Segala penjualan atau pembelian perusahaan yang menguntungkan pribadi.
7.       Segala penerimaan dari keuntungan seseorang atau organisasi atau pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan.
8.      Segala aktivitas yang berkaitan dengan insider trading atas perusahaan yang telah go public yang merugikan pihak lain.

ETIKA DALAM TEMPAT KERJA
Etika dalam profesionalisme bisnis. Ada dua hal yang terkandung dalam etika bisnis yaitu kepercayaan dan tanggung jawab. Kepercayaan diterjemahkan kepada bagaimana mengembalikan kejujuran dalam dunia kerja dan menolak stigma lama bahwa kepintaran berbisnis diukur dari kelihaian memperdayasaingan. Sedangkan tanggung jawab diarahkan atas mutu output sehingga insan bisnis jangan puas hanya terhadap kualitas kerja yang asal-asalan. Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan etika dengan berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
·                    Etika Terhadap Saingan
Kadang-kadang ada produsen berbuat kurang etis terhadap saingan dengan menyebarkan rumor, bahwa produk saingan kurang bermutu atau juga terjadi produk saingan dirusak dan dijual kembali ke pasar, sehingga menimbulkan citra negatifdari pihak konsumen.

·                    Etika Hubungan dengan Karyawan
Di dalam perusahaan ada aturan-aturan dan batas-batas etika yang mengatur hubungan atasan dan bawahan, Atasan harus ramah dan menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi kesempatan naik pangkat, dan memperoleh penghargaan.
·                     Etika dalam hubungan dengan public
Hubungan dengan publik harus dujaga sebaik mungkin, agar selalu terpelihara hubungan harmonis. Hubungan dengan public ini menyangkut pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi alam, daur ulang dan polusi. Menjaga kelestarian alam, recycling (daur ulang) produk adalah uasha-usaha yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka mencegah polusi, dan menghemat sumber daya alam.

AKTIVITAS BISNIS INTERNASIONAL – MASALAH BUDAYA
Apakah sebuah bisnis merupakan multinasional sejati atau hanya menjual kepada beberapa pasar luar negeri tertentu, terdapat sejumlah faktor yang akan berpengaruh terhadap operasi internasionalnya. Keberhasilan dalam pasar luar negeri sebagian besar ditentukan oleh cara-cara bisnis tersebut menanggapi hambatan sosial, ekonomi, hukum, dan politik dalam perdagangan internasional.
Setiap perusahaan yang memiliki rencana menjalankan bisnis di negara lain harus memahami perbedaan antara masyarakat dan budaya negara tersebut dengan negara asalnya, beberapa perbedaan tentu saja cukup jelas terlihat. Sebagai contoh, perusahaan harus memperhitungkan faktor bahasa dalam melakukan penyesuaian terhadap pengepakan, tanda dan logo.

AKUNTABILITAS SOSIAL
Tujuan Akuntanbilitas Sosial, antara lain :
Untuk mengukur dan mengungkapkan dengan tepat seluruh biaya dan manfaat bagi masyarakat yang ditimbulkan oleh aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan produksi suatu perusahaan.
Untuk mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungannya, mencakup : financial dan managerial social accounting, social auditing.
Untuk menginternalisir biaya sosial dan manfaat sosial agar dapat menentukan suatu hasil yang lebih relevan dan sempurna yang merupakan keuntungan sosial suatu perusahaan.

MANAJEMEN KRISIS
Manajemen krisis adalah respon pertama perusahaan terhadap sebuah kejadian yang dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan normal. Artinya terjadi gangguan pada proses bisnis ‘normal’ yang menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi yang ada, dan dengan demikian dapat dikategorikan sebagai krisis.
Kejadian buruk dan krisis yang melanda dunia bisnis dapat mengambil beragam bentuk. Mulai dari bencana alam seperti Tsunami, musibah teknologi (kebakaran, kebocoran zat-zat berbahaya) sampai kepada karyawan yang mogok kerja. Segala kejadian buruk dan krisis, berpotensi menghentikan proses normal bisnis yang telah dan sedang berjalan, membutuhkan penanganan yang segera (immediate) dari pihak manajemen. Penanganan yang segera ini kita kenal sebagai manajemen krisis (crisis management).

KESIMPULAN
Di dalam suatu perusahaan pasti terdapat masalah baik itu dari sisi perusahaan itu sendiri maupun dari orang-orang yang menjalankan perusahaan tersebut maka dari itu terjadilah manajemen krisis.
Masalah juga bukan hanya terdapat pada karyawan atau bawahan yang menjalankan kegiatan perusahaan tersebut tetapi masalah perusahaan  juga bisa timbul akibat benturan kepentingan seorang pimpinan, jika pimpinan perusahaan atau direktur memiliki masalah terhadap kepentingan pribadi atau kepentingan keluarga yang sudah disangkut pautkan terhadap kepentingan perusahaan maka pimpinan atau direktur tersebut melanggar kode etik tempat kerja.

*sumber

Etika Dalam Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Manajemen

Tanggung jawab Akuntan Keuangan
·         Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral, sehingga dapat digunakan oleh pihak internal maupun pihak external perusahaan dalam pengambilan keputusan.
·         Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan IAI, 2004 yaitu dapat dipahami, relevan materialistis, keandalan, dapat dibandingkan, kendala informasi yang relevan dan handal, serta penyajian yang wajar.

Tanggung jawab Akuntan Manajemen
·         Perencanaan, menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem perencanaan, menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
·         Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk bertindak.
·         Pengendalian, menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan dengan aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.
·         Menjamin pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu sistem pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi kepada efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
·         Pelaporan eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.

Kompetensi (Competence)
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Kemudian melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku. Serta mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan serta dapat diandalkan.

Kerahasiaan (Confidentiality)
Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum. Lalu menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan. Serta menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.

Integritas (Integrity)
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari potensi konflik. Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tigas secara etis. Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat mempengaruhi tindakan mereka. Serta menahan diri dari aktivitas negati yang dapat menghalangi dalam pencapaian tujuan organisasi.

Objektivitas (Objectifity)
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif dan mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan.

Creative Accounting
Menurut Susiawan (2003) creative accounting adalah aktifitas badan usaha untuk memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi guna mendapatkan hasil yang diinginkan, seperti penyajian nilai laba atau asset yang lebih tinggi atau lebih rendah tergantung motivasi mereka melakukannya. Menurut Myddelton (2009), akuntan yang dianggap kreatif adalah akuntan yang dapat menginterpretasikan grey area standar akuntansi untuk mendapatkan manfaat atau keuntungan dari interpretasi tersebut.

Whistle Blowing
Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Pihak yang dilaporkan ini bisa saja atasan yang lebih tinggi ataupun masyarakat luas. Rahasia perusahaan adalah sesuatu yang konfidensial dan memang harus dirahasiakan, dan pada umumnya tidak menyangkut efek yang merugikan bagi pihak lain, entah itu masyarakat atau perusahaan lain. Whistle blowing menyangkut kecurangan tertentu yang merugikan perusahaan sendiri maupun pihak lain, apabila dibongkar atau disebarluaskanakan merugikan perusahaan, paling minimal merusak nama baik perusahaan tersebut

Fraud Accounting
Dalam akuntansi, dikenal dua jenis kesalahan yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud). Perbedaan antara kedua jenis kesalahan ini hanya dibedakan oleh jurang yang sangat tipis, yaitu ada atau tidaknya unsur kesengajaan. Standarpun mengenali bahwa sering kali mendeteksi kecurangan lebih sulit dibandingkan dengan kekeliruan karena pihak manajemen atau karyawan akan berusaha menyembunyikan kecurangan itu.

“Fraud adalah tindakan curang, yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan diri sendiri / kelompok atau merugikan pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi).” Ada tiga hal yang mendorong terjadinya sebuah upaya fraud, yaitu dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan fraud (pressure), peluang yang memungkinkan fraud terjadi (opportunity), dan elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana pelaku mencari pembenaran atas tindakannya (rationalization).

Fraud Auditing
Fraud auditing atau audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih dan kriminal investigator.

Kesimpulan :

Seperti yang telah disinggung singgung dalam pembahasan yang lalu, pentingnya etika didalam suatu pekerjaan merupakan hal yang wajib dimiliki oleh setiap profesi yang ada. Dengan adanya etika, seseorang diatur untuk berlaku sopan serta santun. Untuk mengatur sebuah profesi menjadi lebih baik itu bukan hanya sekedar etika saja, ada juga standar serta hukum yang mengawasi. Standar dari suatu profesi memberikan tanggung jawab untuk menjadikan profesi agar tidak menyimpang atau keluar dari aturan yang telah ditetapkan serta meminimalisir kecurangan-kecurangan yang terjadi di perusahaan. Entah kecurangan yang bisa dilakukan oleh pihak perusahaan maupun pihak luar perusahaan.

*sumber

Rabu, 03 Januari 2018

Jurnal si Dipa (Bab 4 Bagian 4)


Dilihatnya Syfa yang tengah serius membaca novel dari luar kelas, Dipa berjalan menghampirinya. Dengan tangan kiri yang memegang botol air mineral dan tangan kanan yang menggenggam kantung plastik kecil berisikan roti, Dipa memulai percakapan.

Syfa mau roti ? ” Tanya Dipa sambil mengeluarkan roti dari kantung plastik. 
Mau dong, lagi laper nih. ” Jawab Syfa yang masih berfokus pada novelnya. 
Nih, buat Syfa. ” Kata Dipa sambil memberikan roti.
Yah, srikaya ya ? ” Jawab Syfa sambil melihat bungkus roti. 
Emangnya Syfa nggak suka ya ? ” Tanya Dipa.
Kurang suka. Sukanya sama cokelat. ” Jawab Syfa. 
Yaudah deh, Dipa tuker dulu rotinya. ” Kata Dipa. 
Nggak usah dip, malah makin ngerepotin. Makasih ya rotinya. ” Jawab Syfa menahan rotinya. 
Nggak apa-apa syf. Kan ini sebagai tanda maaf kemarin. Beluman minta maaf langsung ke Syfa hehehe.. ” Kata Dipa. 
Iya dip, nggak apa-apa kok.” Jawab Syfa. 
Itu novel yang kemarin disita Bu Suci ? ” Tanya Dipa. 
Bukan, udah beda lagi. ” Jawab Syfa.
Novel yang minggu lalu belinya bareng Dipa ke gramed ? ” Tanya Dipa. 
Itu mah udah dari kapan tau selesainya. ” Jawab Syfa. 
Lah, cepet banget selesainya.” Heran Dipa. 
Iya sih cuma 215 halaman.” Jawab Syfa. 
215 halaman habis dibaca tiga hari ? ” Tanya Dipa. 
Nggak, cuma satu hari aja. ” Jawab Syfa. 
Suka banget ya sama novel ? ” Tanya Dipa. 
Iya, abis seru. Beda novel beda cerita, Setiap kita baca novel pasti kita nemuin kata-kata baru di dalamnya. ” Jawab Syfa. 
Pantes ya bener kata Feline kemarin. ” Kata Dipa. 
Feline ngomong apa emang ? ” Tanya Syfa. 
Nggak, cuma bilang Syfa itu kalo udah kena yang namanya novel, udah deh. ” Jawab Dipa.  
“ Lagian baca novel itu seru tau. Kita berimajinasi dengan dituntut bermain peran di dalamnya dengan membayangkan karakter tokoh utama sebagai kita. ” Terang Syfa. 
“ Tapikan lebih seru film. ” Kata Dipa. 
“ Nggak sih. ” Singkat Syfa. 
“ Alasannya ? ” Tanya Dipa. 
“ Karena Syfa suka novel. ” Singkat Syfa. 
“ Yeuh, alasan apa tuh kayak gitu.” Flat Dipa.“ 

Jurnal si Dipa (Bab 4 Bagian 3)

Mereka yang sibuk dengan hukumannya ditemani dengan mereka yang sibuk mengganggu dengan ocehan serta celotehan. Pada dasarnya, semua akan terhubung melalui suasana dan interaksi yang akhirnya akan menyatukan satu sama lain. Novel Syfa kembali setelah dibarternya dengan lembar folio berisikan janji kepada Bu Suci. Hukuman sudah diselesaikan, namun tidak dapat menghapus nama mereka yang sudah tertulis di dalam buku kasus.

Hari semakin siang dan pelajaran terakhir segera dimulai. Keributan kelas naik menjadi dua kali lipat pasca perut yang kosong telah terisi kembali. Dalam siklus keributan kelas, terdapat empat fase yang dibuat oleh para pelajar. Fase pertama merupakan fase keributan sedang. Biasanya terjadi pada saat sebelum jam pelajaran dimulai hingga pelajaran pertama selesai. Hal ini terjadi karena masih ada siswa yang harus beradaptasi dengan suasana kelas (setengah ngantuk), masih ada yang melanjutkan tidurnya bahkan masih ada yang belum bangun dari tidurnya. (belum berangkat sekolah) Tetapi banyak siswa yang sudah bergosip mengenai ini itu hingga sibuk menyalin PR yang belum dikerjakan.

Fase kedua merupakan fase keributan yang dikategorikan rendah. Dikarenakan pada kursi barisan pertama dan kedua fokus menangkap materi yang tengah diberikan. Kursi barisan ketiga dan keempat terpisah menjadi dua bagian, bagian pertama ngobrol dengan nada yang direndahkan dan bagian kedua sesekali ngobrol sesekali menyimak (hanya menyimak, entah paham atau tidak.) Kursi barisan kelima dan keenam merupakan keramat. Bagian tersuram dalam dunia persekolahan. Pada barisan ini terdapat kumpulan pelajar yang populer dibicarakan diruang guru. Bagian ini sebenarnya sama dengan barisan pertama dan kedua, sama-sama fokus. Barisan pertama dan kedua fokus belajar dan barisan kelima serta keenam juga fokus belajar (tapi dalam mimpinya.) Ajaibnya ketika sukses, barisan pertama dan kedua menjadi Dokter, Guru, Akuntan, Programer dan lainnya. Sedangkan barisan kelima dan keenam menjadi pemilik tempat dimana barisan pertama dan kedua kerja. Entah itu pemilik rumah sakit, pemilik sekolah, pemilik perusahaan dan bahkan menjadi stackholder.

Fase ketiga merupakan fase keributan lanjut. Biasanya terjadi pada saat menjelang bel istirahat berbunyi. Hal ini terjadi karena veteran kelas (barisan kursi kelima dan keenam) terbangunkan oleh aroma jajanan dari arah kantin. Ditambah dengan hampir 50% konsentrasi belajar siswa sudah mulai menuju kantin dan koperasi sekolah. Dan terakhir adalah fase keributan final. Fase dimana perut dan stamina sudah terisi lagi ditambah dengan menjelang berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Hanya ada dua tipe guru yang mampu mengatasi suasana itu. Kalau bukan guru killer, ya guru penyabar.

Jurnal si Dipa (Bab 4 Bagian 2)

Dengan cepat Bu Suci berjalan menuju arah mereka sambil menahan tawa. Sempat lama juga Bu Suci menenangkan dirinya untuk berhenti tertawa. Mika menuruti perintah Bu Suci untuk segera membersihkan wajahnya dibantu dengan sabun muka yang diberikan oleh Derry. Kasus dibuka. Selepas bel istirahat berbunyi, Dipa, Syfa dan Mika langsung menghadap menuju Bu Suci di ruangannya. Syfa menceritakan kronologis mengapa ia spontan menyebut nama Dipa dengan jelas. Lanjut dengan kronologis muka Mika yang bisa tercoret-coret. Selama Syfa dan Mika cerita, Dipa hanya diam dan menundukan kepala. Selepas bercerita, Dipa mengakui kesalahan yang telah ia buat. Meskipun terbukti Dipa bersalah, akan tetapi mereka bertiga kena hukuman.

Apa nih bacaannya ? Saayaa berrjanjii tiidak aakan meengganggu keetertiibann saat keegiatan belajar meengajar lagi. ” Ledek Pradia dengan mengeja tulisan Dipa. 
Mantap tuh dip, disuruh sampe berapa lembar folio ? ” Tambah Rafif. 
Satu lembar doang sih untungnya. ” Jawab Dipa santai. 
Lah, Mika sama Syfa kena juga ? ” Tanya Kirana menuju meja Dipa dan Syfa bersama kelompok belajarnya. 
Yang salah kan Dipa, kenapa kamu kena juga syf ? ” Tanya Feline. 
Aku juga salah line. ” Akui Syfa. 
Tapi masih untung Mika sama Syfa cuma disuruh nulis satu halaman. Lah gua ? ” Sela Dipa. 
Dari mana untungnya ? lu bikin mereka kena masalah. ” Kata Feline. 
Tulisan kalian beda-beda ya isinya ? ” Tanya Indriana. 
Iya nih, Mika tulisannya itu saya berjanji tidak akan tertidur saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. ” Info Agung. 
Saya berjanji tidak akan membaca novel pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Lah, Syfa tadi ga nyimak materi emang tadi ? ” Kaget Grace. 
Hehehehe… enggak Grace.” Jawab Syfa. 
Dia mah emang dari dulu begitu kalo udah kena novel. ” Kata Feline.  
Yeuh.. kalo kayak gini mah emang kalian semua yang salah. ” Kata Zisochi. 
Tuh denger kata Zico, semua yang salah. ” Kata Dipa.
Tapi emang biasanya elu yang buat masalah terus. ” Bela Feline. 
Gua nggak tau apa-apa, tiba-tiba kena hukuman. Kampret emang Dipa. ” Keluh Mika. 
Emang Dipa kampret dari dulu. Otaknya diketiak hahaha..” Nyeletuk Pradia. 
 “ Lagian nggak ada yang bisa diajak ngobrol. Syfa lagi asyik sama dunia nyamannya. Pradia lagi asik ngobrolin cewe. Rafif juga lagi asik ngomongin basket, padahal NBA seasonnya belum mulai. ” Keluh Dipa. 
Dih kampret, tau aja lu kalo gua lagi ngomongin cewe. ” Tanya Pradia. 
Lu juga kok tau kalo gua sama Zico lagi bahas NBA ? ” Penasaran Rafif. 
Tau lah, lu kan paling semangat kalo bahas tentang cewe, sampe mata lu berbinar-binar. ” Jawab Dipa. 
Kalo lu raf, udah pasti bahasnya basket. Pembahasan lu kan cuma basket doang. Seputar IBL dan NBA. Tambah Dipa. 
“ Kampret juga lu dip.” Kompak Rafif dan Pradia.

Jurnal si Dipa (Bab 4 Terhubung)

Letak pelajaran yang berdempetan dengan waktu istirahat itu sangatlah berat dirasa. Apalagi ketika menjelang beberapa menit menuju waktu istirahat. Dikarenakan sudah hampir 50% konsentrasi belajar sudah mulai menuju kantin dan koperasi sekolah. Imaji akan bumbu kacang siomay yang pedas serta gurih, cireng hangat dan besar sudah memanggil hingga ke dalam perut. Rempah-rempah serta topping dari nasi goreng seafood tak mau kalah ambil peranan. Ditambah dengan segarnya es selasih beserta es susu kedelai dan es kacang hijau yang dibungkus dengan plastik Polyethylene berukuran 15 x 30 cm mengalahkan cuaca panas hari ini. Apabila alergi dengan susu dan kacang, es teh dan es jeruk dengan wadah cup plastik 16 oz dengan senang hati selalu ada.

Sesekali Dipa melihat jam tangannya untuk memastikan berapa menit lagi pelajaran akan berakhir. Dengan pandangan yang sudah tidak fokus pada pelajaran, Dipa mengalihkan pandangan menuju Syfa yang sedang membaca novel barunya. “ Sepertinya kalau sudah dengan novel, Syfa asyik sendiri hingga masuk kedalam dunia nyamannya. Hingga tak berasa kalau sedang diperhatikan. Bahkan dengan materi ini aja dia cuek ”. Simpulan Dipa dalam hati. Diubahnya haluan pandangan Dipa menuju teman-temannya. “ Agung dengan Pradia mungkin lagi bahas tentang perempuan, soalnya keliatan banget dari matanya Pradia yang berbinar-binar ”. Terka Dipa. “ Rafif dan Ziso pasti lagi bahas basket. Lagipula apalagi pembahasan mereka selain basket ”. Yakin Dipa. “ Kalo Mika gimana ya ? ” Tanya Dipa.

Penasaran tersebut berubah menjadi penyesalan seketika Dipa menoleh kebelakang tepat dimana Mika duduk. “ Seharusnya memang tak perlu menoleh kebelakang, karena sudah pasti dunia nyamannya seperti ini. ” Sesal Dipa yang melihat Mika tertidur pulas. Merasa akan bosan, Dipa memutuskan untuk menjahili Mika. Dengan pulpen gel hitam bermata 0,8 mm, Dipa mulai berkarya. Goresan demi goresan dibuatnya tanpa membangunkan Mika. Tidak puas dengan Mika, Dipa bersiap menjahili Syfa. Berkedok membungkukkan badan dan meregangkan kedua tangan kearah depan, Dipapun beraksi. “ buk !! ” Suara kecil dari tertutupnya novel membuat Syfa serta seisi ruangan kaget.

Dipa !! ” Spontan Syfa membuat pandangan yang lain tertuju padanya. Kaget tersebut kemudian berubah menjadi tawa setelah pandangan mereka terhadap Syfa dikalahkan oleh bangunnya Mika. Wajahnya membuat Bu Suci harus menahan gelak tawa. Mika yang bingung pun bertanya tanya “ Ada apa sih ? ” Raka segera menjawab pertanyaan Mika setelah berhasil menghentikan tawanya beberapa detik “ Apus dulu tuh yang ada di pipi lu .” Entah nurut atau nyawanya belum kembali seutuhnya, Mika melakukan apa yang disuruh Raka. Suara tawa menjadi lebih pecah dua kali lipat dari sebelumnya dikarenakan pipi Mika yang menjadi hitam akibat tinta.

Etika dalam Kantor Akuntan Publik

Hasil gambar

Assalamu’alaikum wr. wb 


Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan tulisan mengenai “Etika dalam Kantor Akuntan Publik”. Berikut akan dijelaskan mengenai hal tersebut. Maka dari itu, mari merapat.. ^.^


Etika Bisnis Akuntan Publik

Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan. Selain itu dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi.

Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan meliputi :
  • Tanggung Jawab Profesi. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
  • Kepentingan Publik. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut.
  • Integritas. Auditor dituntut harus memiliki sikap yang baik seperti jujur, bijaksana, serta rasa tanggungjawab yang tinggi atas pekerjaannya.
  • Obyektivitas. Auditor diharuskan tidak memihak siapa pun dalam melaksanakan tugasnya atau pun mengumpulkan informasi data.
  • Kerahasiaan. Auditor diharuskan untuk menjaga sebaik mungkin data atau informasi yang di dapatkan dalam melaksanakan tugasnya.
  • Kompetensi. Auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan, pengalaman, keahlian serta keterampilan yang baik dalam melaksanakan tugasnya.

Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat. Selain itu dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi.


 Tanggung Jawab Sosial Kantor Akuntan Publik sebagai Entitas Bisnis

Tanggung jawab sosial kantor akuntan publik sebagai Entitas Bisnis bukanlah pemberian sumbangan atau pemberian layanan gratis. Tanggung jawab sosial kantor akuntan publik meliputi ciri utama dari profesi akuntan publik terutama sikap altruisme, yaitu mengutamakan kepentingan publik dan juga memperhatikan sesama akuntan publik dibanding mengejar laba.

Sebagai entitas bisnis layaknya entitas-entitas bisnis lain, Kantor Akuntan Publik juga dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk ”uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya, pada Kantor Akuntansi Publik bentuk tanggung jawab sosial suatu lembaga bukanlah pemberian sumbangan atau pemberian layanan gratis. Tapi meliputi ciri utama dari profesi akuntan publik terutama sikap altruisme, yaitu mengutamakn kepentingan publik dan juga memperhatikan sesama akuntan publik dibanding mengejar laba.

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi akuntan public.


Krisis dalam Profesi Akuntansi

Krisis dalam profesi akuntan publik dapat terjadi karena kurangnya minat generasi muda terhadap profesi ini, padahal apabila melihat pertumbuhan industri di Indonesia jasa profesi ini sangat dibutuhkan dan apabila kondisi ini terjadi maka akan mengancam eksistensi profesi ini. Profesi akuntansi yang krisis bahayanya adalah apabila tiap-tiap auditor atau attestor bertindak di jalan yang salah, opini dan audit akan bersifat tidak berharga. Suatu penggunaan untuk akuntan akan mengenakkan pajak preparers dan wartawan keuangan tetapi fungsi audit yang menjadi jantungnya akuntansi akan memotong keluar dari praktek untuk menyumbangkan hampir sia-sia penyalahgunaannya.

Perusahaan melakukan pengawasan terhadap auditor-auditor yang sedang bekerja untuk melaksanakan pengawasan intern, keuangan, administratif, penjualan, pengolahan data, dan fungsi pemasaran diantara orang banyak. Akuntan publik merupakan suatu wadah yang dapat menilai apakah laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi ataupun audit. Perbedaan akuntan publik dengan perusahaan jasa lainnya yaitu jasa yang diberikan oleh KAP akan digunakan sebagai alat untuk membuat keputusan. Kewajiban dari KAP yaitu jasa yang diberikan dipakai untuk make decision atau memiliki tanggung jawab sosial atas kegiatan usahanya.

Bagi akuntan berperilaku etis akan berpengaruh terhadap citra KAP dan membangun kepercayaan masyarakat serta akan memperlakukan klien dengan baik dan jujur, maka tidak hanya meningkatkan pendapatannya tetapi juga memberi pengaruh positif bagi karyawan KAP. Perilaku etis ini akan memberi manfaat yang lebih bagi manager KAP dibanding bagi karyawan KAP yang lain. Kesenjangan yang terjadi adalah selain melakukan audit juga melakukan konsultan, membuat laporan keuangan, menyiapkan laporan pajak. Oleh karena itu terdapat kesenjangan diatara profesi akuntansi dan keharusan profesi akuntansinya.


Regulasi dalam Rangka Penegakan Etika Kantor Akuntan Publik

Setiap orang yang melakukan tindakan yang tidak etis maka perlu adanya penanganan terhadap tindakan tidak etis tersebut. Tetapi jika pelanggaran serupa banyak dilakukan oleh anggota masyarakat atau anggota profesi maka hal tersebut perlu dipertanyakan apakah aturan-aturan yang berlaku masih perlu tetap dipertahankan atau dipertimbangkan untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan lingkungan. Secara umum kode etik berlaku untuk profesi akuntan secara keselurahan kalau melihat kode etik akuntan Indonesia isinya sebagian besar menyangkut profesi akuntan publik. Padahal IAI mempunyai kompartemen akuntan pendidik, kompartemen akuntan manajemen disamping kompartemen akuntan publik. Perlu dipikir kode etik yang menyangkut akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan negara (BPKP, BPK, pajak).


Peer Review

Peer review atau penelaahan sejawat ( Bahasa Indonesia ) merupakan suatu proses pemeriksaan atau penelitian suatu karya atau ide pengarang ilmiah oleh pakar lain di suatu bidang tertentu. Orang yang melakukan penelaahan sejawat disebut penelaah sejawat atau mitra bestari ( peer reviewer ). Proses ini dilakukan oleh editor atau penyunting untuk memilih dan menyaring manuskrip yang dikirim serta dilakukan oleh badan pemberi dana untuk memutuskan pemberian dana bantuan. Peer review ini bertujuan untuk membuat pengarang memenuhi standar disiplin ilmu yang mereka kuasai dan standar keilmuan pada umumnya. Publikasi dan penghargaan yang tidak melalui peer review ini mungkin akan dicurigai oleh akademisi dan profesional pada berbagai bidang. Bahkan, pada jurnal ilmiah terkadang ditemukan kesalahan, penipuan ( fraud ) dan sebagainya yang dapat mengurangi reputasi mereka sebagai penerbit ilmiah yang terpercaya.

kesimpulan

Seorang auditor juga harus memiliki etika-etika perilaku profesional yang sangat penting dalam lingkup auditing sebagai panduan mereka agar meminimalisir kecurangan dan kesalahan. Mirisnya etika dalam kantor akuntan publik pernah dirasa oleh Indonesia pada 17 September 2001, KPMG-Siddharta Siddharta & Harsono harus menanggung malu. Kantor akuntan publik ternama ini terbukti menyogok aparat pajak di Indonesia sebesar US$ 75 ribu hanya untuk kepentingan kliennya. 31 Desember 2004, Drs. Petrus Mitra Winata dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Mitra Winata juga melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) mengenai pembatasan dalam penugasan audit yaitu dengan malaksanakan audit umum terhadap Lap. keuangan PT. Muzatek Jaya dan PT. Luhur Arta Kencana serta kepada Apartement Nuansa Hijau. Indonesia sebenarnya tidak kekurangan profesi dalam bidang akuntan publik, melainkan kekurangan etika dalam bidang akuntan publik.


Demikianlah postingan saya kali ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membacanya. 

Jangan kapok untuk mampir lagi dan tunggu postingan berikutnya ya...

Terimakasih... semoga bermanfaat ^.^b. 

Wassalamu’alaikum wr. wb